Friday, 22 November 2013

DAVAO IN ACTION

 DAVAO PEACE FAIR
TS 5 Davao terlibat dalam kegiatan  Davao Peace Fair yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2013. Acara ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Perdamaian sedunia. TS 5 Davao diundang untuk membuat stand tentang IMT dan terlibat dalam seminar tentang pendidikan perdamaian kepada anak-anak. Acara ini diikuti oleh beberapa NGO asing dan lokal serta dihadiri oleh pembicara internasional yang memberikan pandangan mereka tentang perdamaian di Filipina Selatan.
 

ARROZCALDO MEETING AND PANDESAL

 TS 5 Davao menghadiri rapat 
bulanan di Camp Catitipan PRO XI, Davao City. Rapat ini digagas oleh CMO Battalion 10 ID dalam rangka membahas tentang situasi yang terjadi dalam satu bulan dan meng-up date informasi yang ada. Rapat ini dihadiri oleh LGU (Local Government Unit), Polisi, Philipine Army, NGO, dan beberapa organisasi lokal dan Internasional. Dalam rapat tersebut setiap pihak yang hadir diminta untuk memberikan informasi terbaru tentang situasi yang berkaitan dengan tugas pokok masing-masing organisasi, serta para peserta dapat memberikan tanggapan terhadap masalah yang sedang dibahas. Rapat bulanan ini disebut dengan Arrozcaldo Meeting and Pandesal yang berarti duduk bersama untuk membahas berbagai permasalahan sambil disungguhkan bubur ayam dan roti khas Filipina. Hal ini sebagai perwujudan  budaya musyawarah dalam masyarakat Filipina. 




PATROLI KE PERKAMPUNGAN INDONESIA 
DI DAVAO DEL SUR, MINDANAO, FILIPINA
  07 November 2013, TSL (Team Site Leader) TS 5 Davao City Kolonel Arh Erwin S, berbincang dengan salah satu  penghubung masyarakat Indonesia yang ada di Davao Bapak Pilemon. Dalam patroli ke Santa Maria, Davao del Sur, TSL TS 5 melihat perkampungan warga Indonesia yang sudah lama menetap di Santa Maria, sebagian besar dari mereka berasal dari  Kabupaten Talaud Propinsi Sulawesi Utara. Kebanyakan dari mereka merupakan generasi ke empat, dan tidak bisa lagi berbicara bahasa Indonesia. Mereka hidup dalam kondisi yang kurang layak, dan tidak mempunyai kemampuan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Mereka hidup sebagai nelayan dan mencari ikan sampai ke perairan Indonesia . Ada sekitar 5000 orang Indonesia beserta keturunannya tersebar di beberapa wilayah yaitu General Santos, Glen dan Balut Island.


No comments:

Post a Comment