Tuesday, 30 July 2013

TS1, Cotabato


Tim Site 1 Cotabato, 14 Juli 2013, mengadakan wawancara di Kantor Polisi Alamada untuk verifikasi insiden tembak-menembak antara dua kelompok yang diduga melibatkan GPH dan MILF yang terjadi di Kota Alamada, Propinsi Cotabato Utara. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan,  disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan perselisihan antar kelompok masyarakat yang dipicu dari perlombaan pertandingan bola basket, bukan sebagai insiden pelanggaran ceasefire antara GPH dan MILF. Gambar dari kiri ke kanan (berdiri) Inspektur Polisi Edwin Abantes (berseragam Polisi), Anggota Polisi, Mayor Mubin (Anggota TS1, Brunei, berseragam militer), Abas Basori (Anggota TS1, Indonesia, memakai rompi), Ir. Eveline (Kepala Perencanaan Kota Alamada), dan WO Suhardi (Anggota TS1, Brunei berseragam militer).




Anggota Tim Site 1 Cotabato bersama dengan Tim IMT HQ, 20 Juli 2013, mengadakan patrol monitoring untuk melaksanakan verifikasi atas perselisihan yang diduga antara pasukan MILF, GPH dan MNLF di kawasan barangy Manubuan. Kawasan ini merupakan kawasan yang strategis karena berada di jalur jalan raya Cotabato – Davao sehingga menjadi rebutan antara kelompok-kelompok yang mengatasnamakan MILF dan MNLF. Di lain pihak AFP (Militer Filipina) berkepentingan untuk mengamankan jalur jalan raya ini dan sekitarnya agar lalulintas tidak terganggu.  Berdasarkan keterangan yang diperoleh dan bukti-bukti di lapangan, insiden yang terjadi tidak ada hubungannya dengan ceasefire antara GPH dan MILF. Gambar diambil di pos keamanan MILF 108 Base Command sitio Mateo. Dari kiri ke kanan: Wakil Komandan MILF 108 Base Command, Mansur (menyandang pistol, Komandan MILF 108 Base Command), Abas Basori (Anggota TS 1, Indonesia, memakai rompi), pasukan MILF (latar belakang, dan anggota Tim Site 1 Cotabato dan Tim IMT HQ).



Tim Site 1 Cotabato, 6 Juli 2013, mengadakan ceasefire monitoring di JCMP (Joint Ceasefire Monitoring Post) Barko-barko, barangy Elbebe. Kawasan di sekitar Barko-barko merupakan area tanah persawahan yang subur yang menjadi sumber pertikaian antara GPH dan MILF di kawasan ini. Berdasarkan keterangan dari para petugas, dengan adanya pos ini maka ketegangan antara kedua belah pihak telah menurun. Petugas berkaos kuning adalah anggota JCMP dari pihak GPH (Pemerintah Filipina) dan MILF (Moro Islamic Liberation Front). Gambar dari kiri ke kanan, WO Suhardi (Anggota TS1, Brunei, berseragam militer), Mayor Mubin (Anggota TS1, Brunei, berseragam militer) dan Abas Basori (Anggota TS1, Indonesia, memakai rompi).

1 comment: