Tim Site 1 Cotabato, 14 Juli 2013, mengadakan wawancara
di Kantor Polisi Alamada untuk verifikasi insiden tembak-menembak antara dua
kelompok yang diduga melibatkan GPH
dan MILF yang terjadi di Kota
Alamada, Propinsi Cotabato Utara. Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan, disimpulkan bahwa kejadian tersebut merupakan
perselisihan antar kelompok masyarakat yang dipicu dari perlombaan pertandingan
bola basket, bukan sebagai insiden pelanggaran ceasefire antara GPH dan MILF. Gambar dari kiri ke kanan
(berdiri) Inspektur Polisi Edwin Abantes (berseragam Polisi), Anggota Polisi,
Mayor Mubin (Anggota TS1, Brunei, berseragam militer), Abas Basori (Anggota
TS1, Indonesia, memakai rompi), Ir. Eveline (Kepala Perencanaan Kota Alamada),
dan WO Suhardi (Anggota TS1, Brunei berseragam militer).
Tim Site 1 Cotabato, 6 Juli
2013, mengadakan ceasefire monitoring
di JCMP (Joint Ceasefire Monitoring Post)
Barko-barko, barangy Elbebe. Kawasan di sekitar Barko-barko merupakan area
tanah persawahan yang subur yang menjadi sumber pertikaian antara GPH dan MILF di kawasan ini. Berdasarkan keterangan dari para petugas,
dengan adanya pos ini maka ketegangan antara kedua belah pihak telah menurun. Petugas
berkaos kuning adalah anggota JCMP
dari pihak GPH (Pemerintah Filipina)
dan MILF (Moro Islamic Liberation Front).
Gambar dari kiri ke kanan, WO Suhardi (Anggota TS1, Brunei, berseragam
militer), Mayor Mubin (Anggota TS1, Brunei, berseragam militer) dan Abas Basori (Anggota
TS1, Indonesia, memakai rompi).
mantap bosss
ReplyDelete